NGAWI- Keluarga besar TNI kehilangan salah satu jenderalnya yang meninggal karena sakit kanker. Jenazah Mayor Jenderal Djundan Eko Bintoro dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Ngawi. Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Staf Khusus Kasad di taman makam pahlawan Radjiman Wedyodiningrat.
Kedatangan peti jenazah Mayor Jenderal Djundan Eko Bintoro disambut keluarga di Desa Karangasri Kecamatan Ngawi. Jenazah staf khusus Kasad ini kemudian disemayamkan di rumah orangtuanya pasangan almarhum Mayor Siman Suryo Atmojo dan Sulihah. Ibunda jenderal bintang dua menangis saat bertemu menantu dan cucunya yang mengantarkan dari Jakarta.
Untuk menghormati jasa, Mabes TNI AD menggelar upacara penyerahan jenazah. Setelah itu jenazah lelaki yang meninggal tanggal 9 Oktober dibawa menuju taman makam pahlawan radjiman wedyo diningrat. Pemakaman jenazah Mayor Jenderal Djundan Eko Bintoro dilakukan secara militer dengan melibatkan prajurit dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Polri.
Semasa hidup perwira tinggi Mabes TNI AD tersebut dikenal sebagai prajurit pekerja keras sebelum akhirnya meninggal dunia akibat terserang penyakit kanker usus. Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Sebelum meninggal berpesan kepada anaknya agar selalu menjaga kejujuran.
Almarhum merupakan salah satu prajurit berprestasi asal Ngawi yang mencapai pangkat jenderal. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat.