NGAWI- Keluarga Panti, seorang tenaga kerja wanita asal Kabupaten Ngawi yang meninggal di negara Taiwan, resah. Kondisi ini akibat beredarnya berita hoax di media sosial yang menyatakan kematiannya akibat dibunuh majikan.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga pasangan Senen dan Jami warga Desa Kecamatan Gerih Ngawi setelah mengetahui anaknya Panti (32) meninggal di Taiwan. Perwakilan PT. Barkahayu Safarindo, PJTKI asal Magetan datang untuk menyatakan bela sungkawa dan menyampaikan proses pemulangan jenazah.
Namun hingga kini belum ada kepastian pemulangan jenazah anak perempuannya. Panti dikabarkan tewas akibat terjatuh dari lantai 11 apartemen tempatnya bekerja di Taiwan pada Sabtu 18 Nopember 2017.
Kecemasan bertambah setelah beredar hoax di media sosial bahwa korban tewas akibat dibunuh majikan. Hoax tersebut menyatakan peritiwa kematian panti terekam cctv namun tidak bukti adanya rekaman video yang diunggah. Beredar sejak dua hari terakhir informasi itu akhirnya sampai kepada keluarga korban. Meskipun menambah kebingungan pihak keluarga tetap menunggu hasil otopsi jenazah korban dari kepolisian Taiwan.
Sementara itu Dinas perdagangan perindustrian dan tenaga kerja juga belum mengetahui penyebab pasti kematian Panti. Sama seperti keluarga korban instansi lebih memilih menunggu informasi resmi dari pihak berwajib.
Dari informasi yang disampaikan oleh Khayra salah satu rekan korban di Taiwan melalui telepon menyatakan kabar di media sosial itu tidak benar. Memang dalam waktu hampir bersamaan juga ada kejadian pembunuhan. Tapi bukan kasusnya Panti melainkan menimpa seorang tenaga kerja asal negara Vietnam.