Ngawi – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan atensi terhadap sulitnya masyarakat mendapatkan LPG ukuran 3 kg. Menyikapi itu dari Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur melakukan sidak terhadap pemanfaatan LPG 3 kg di dunia usaha.
Sulitnya masyarakat mendapatkan LPG ukuran 3 kg mendapatkan respon dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. Melalui Biro Perekonomian Pemprov Jatim melakukan monitoring terhadap sejumlah lokasi usaha.
Analis pemanfaatan energi Biro Perekonomian Prov Jatim Dedhy Rahmanto menjelaskan untuk di kabupaten Ngawi monitoring dilakukan pada sejumlah usaha rumah makan dan juga perhotelan. Hasilnya didapati rumah makan cafe dan resto masih menggunakan LPG 3kg. Sesuai ketentuan LPG 3kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan usaha kecil menengah (UKM).
Play Video Berita