Dampak Kemarau, Volume Air Telaga Sarangan Menyusut 20%

MAGETAN – Dampak kemarau yang masih terjadi di Magetan, debit air Telaga Sarangan terus mengalami penyusutan. Selain dampak musim kemarau menurunnya debit air juga karena air masih digunakan untuk kebutuhan Pabrik Gula Rejosari dan lahan pertanian milik warga.

Dampak kemarau panjang, debit air Telaga Sarangan Magetan terus mengalami penyusutan seiring masih berlangsungnya musim kemarau. Menyusutnya air di Telaga Sarangan membuat tanah dan bebatuan di tepi telaga mulai terlihat, bahkan pinggir telaga mirip seperti pantai.

Selain dampak musim kemarau menurunnya debit air Telaga Sarangan juga karena air masih digunakan untuk kebutuhan Pabrik Gula Rejosari dan lahan pertanian milik warga. Air di telaga yang masih dibuka tersebut telah diperhitungan dan ada batasannya. Jika nanti debit air mencapai 7,5 meter kubik dari elevasi dasar permukaan bawah maka pintu air akan di tutup.

Eko Yulianto, petugas Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air III Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, selama musim kemarau debit air Telaga Sarangan rata-rata berkurang 20 persen, sebagian besar air itu digunakan untuk mengaliri irigasi pertanian dan memenuhi kebutuhan operasional PG Rejosari.

Air masih digunakan untuk kebutuhan Pabrik Gula Rejosari dan lahan pertanian milik warga. Pintu air ke pabrik gularejo sari rencananya akan ditutup pada akhir bulan september tahun ini saat proses giling tebu berakhir. Diharapkan penutupan pintu air nantinya tidak akan mengganggu pasokan air ke lahan pertanian warga untuk musim tanam ketiga ini.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *