PONOROGO – Ratusan sopir truk dari berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (21/6/2025). Mereka menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) yang dinilai merugikan para pengemudi dan pengusaha angkutan barang.
Massa aksi yang berasal dari wilayah Ponorogo, Madiun, Trenggalek, dan sekitarnya membawa puluhan truk yang diparkir berjajar di sekitar kantor DPRD. Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk dan menyampaikan orasi menuntut agar pemerintah meninjau ulang kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Menurut para sopir, aturan Zero ODOL akan mengakibatkan banyak kendaraan mereka tidak bisa lagi digunakan karena dianggap tidak sesuai spesifikasi pabrikan, padahal sudah dimodifikasi sejak lama dan menjadi tumpuan mata pencaharian.
“Kami ini rakyat kecil. Kalau truk kami dianggap ODOL dan tidak boleh jalan, lalu kami makan apa? Pemerintah harusnya bantu rakyat, bukan menekan,” ungkap salah satu orator aksi.
Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto, menemui para pengunjuk rasa dan menyatakan siap menampung serta meneruskan aspirasi para sopir ke pemerintah pusat dan provinsi.
“Kami akan fasilitasi aspirasi ini. Kami tidak menolak peraturan, tapi kami juga paham bahwa implementasinya butuh keadilan dan solusi bagi rakyat kecil,” ujar Sunarto di hadapan para demonstran.
Aksi berlangsung aman dan tertib dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Para sopir truk berharap tuntutan mereka segera mendapat perhatian dari pemerintah, sebelum aturan Zero ODOL diterapkan secara menyeluruh di lapangan.