Kota Madiun – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Jadi ke-107 Kota Madiun tahun ini. Pemerintah Kota menggelar upacara bendera di atas gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo, yang telah disulap menjadi piramida ramah lingkungan.
Langkah unik ini menjadi simbol ajakan kuat untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, terutama soal pengelolaan sampah.
Gunungan sampah yang menjadi lokasi upacara adalah tumpukan limbah rumah tangga yang telah mengendap selama puluhan tahun. Di masa lalu, TPA Winongo sempat dalam kondisi darurat, di mana dari tujuh zona pembuangan yang ada, hanya dua yang masih aktif—dan keduanya sudah dalam kondisi penuh.
Untuk mencegah krisis sampah yang lebih parah, Pemkot Madiun melakukan rekayasa penataan, termasuk pelapisan tanah, perapihan kontur, hingga menghilangkan bau menyengat dari lokasi tersebut. Hasilnya, gunungan sampah itu kini terlihat layak dan bersih, hingga bisa dijadikan lokasi kegiatan formal seperti upacara.
“Upacara ini adalah simbol dan pesan moral. Kita ingin masyarakat sadar, bahwa masalah sampah adalah tanggung jawab bersama,” ujar Wali Kota Madiun, Maidi.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam memilah, mengelola, dan mengurangi sampah dari lingkungan rumah masing-masing. Perubahan pola pikir dan kebiasaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan kota yang bersih dan lestari.
Pemkot Madiun juga menyampaikan bahwa program pengelolaan sampah akan terus diperkuat, termasuk dengan memperluas edukasi ke sekolah-sekolah, rumah tangga, hingga pelaku usaha.