Kabupaten Ngawi semakin diminati investor untuk menanamkan modal usaha mereka. Hingga akhir 2024, realisasi investasi di Ngawi melampaui target dan mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Ngawi, total nilai investasi hingga akhir tahun 2024 mencapai Rp2 triliun, jauh melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar Rp800 miliar.
Kepala DPMPTSP Ngawi, Totok Sudaryanto, menjelaskan bahwa potensi investasi terus bertambah. Bahkan hingga triwulan pertama 2025, nilai investasi sudah mencapai Rp877 miliar.
Sepanjang 2024, tercatat delapan investor Penanaman Modal Asing (PMA) dan lima investor Dalam Negeri (PMDN) menanamkan modalnya di Ngawi. Mayoritas investor tersebut bergerak di sektor industri, jasa, dan perhotelan.
Memasuki 2025, Totok memproyeksikan fokus investasi akan bergeser ke penanaman modal dalam negeri, seiring perubahan peraturan daerah soal tata ruang. Ia memperkirakan banyak investasi akan masuk ke bidang perumahan, usaha kos, dan UMKM.
“Peningkatan investasi akan memberikan dampak positif terhadap pembukaan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran. Namun, perlu adanya kolaborasi dengan dinas terkait untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai kebutuhan industri,” ujar Totok.