Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi mencatat Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakatnya kini telah mencapai 72 tahun. Pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai program peningkatan layanan kesehatan, gizi, dan jaminan sosial, terutama yang menyasar kelompok lanjut usia (lansia).
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, usai mengikuti acara Kirab Pataka dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas). Menurut Ony, target tersebut sejalan dengan kebijakan nasional dan menunjukkan kemajuan signifikan di bidang pembangunan manusia di Kabupaten Ngawi.
“Usia harapan hidup warga Ngawi sudah di angka 72 tahun. Ini merupakan hasil dari penguatan layanan kesehatan, perhatian pada gizi sejak dini, dan kemudahan akses layanan sosial terutama bagi lansia,” jelas Ony.
Pemkab Ngawi terus menggalakkan program gizi seimbang yang menyasar ibu hamil, balita, dan lansia. Targetnya, setiap bayi yang lahir di Ngawi bisa memiliki umur harapan hidup minimal 72 tahun, bahkan lebih.
Selain itu, akses layanan kesehatan untuk lansia diperluas dan difasilitasi melalui peran aktif puskesmas dan perangkat desa. Pemantauan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan lansia tetap terjaga dan mendapatkan penanganan tepat.
Ony juga menekankan pentingnya menjaga kesejahteraan mental dan kebahagiaan para lansia. Ia menyebut, lansia yang bahagia cenderung memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat dan produktif, meski di usia senja.
“Kesehatan tidak hanya fisik, tetapi juga hati yang senang. Lansia yang merasa dihargai, dekat dengan keluarga, dan tetap aktif akan hidup lebih sehat,” ujarnya.
Dengan capaian ini, Ngawi menjadi salah satu daerah yang menunjukkan kemajuan dalam indikator pembangunan manusia, sekaligus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan sejahtera di semua usia.