Kelangkaan Gas 3 Kg di Magetan, UMKM Kecil Kesulitan Berjualan


Magetan – Kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram masih terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kondisi ini memberikan dampak serius terhadap pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya pedagang makanan yang sangat bergantung pada gas melon untuk operasional harian mereka.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pelaku usaha kecil mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram. Toko-toko pengecer yang biasanya selalu menyediakan, kini sering kehabisan stok.

Salah satu pedagang kecil, Irfan Efendi, mengaku tak bisa berjualan seperti biasa akibat kelangkaan gas. Hal serupa dirasakan oleh Rohmadani, pedagang gorengan di Kecamatan Lembeyan. Ia bahkan harus mencari gas hingga ke desa lain dengan harga yang jauh lebih mahal.

“Biasanya harganya Rp21.000 sampai Rp22.000, sekarang sudah Rp24.000 sampai Rp25.000, bahkan pernah Rp28.000. Tapi tetap dibeli, karena kebutuhan,” ujar Rohmadani.

Kelangkaan ini tak hanya berdampak pada keberlangsungan usaha kecil, tapi juga menyebabkan biaya produksi meningkat. Akibatnya, banyak pedagang terpaksa menghentikan aktivitas usahanya untuk sementara waktu sembari menunggu pasokan gas kembali tersedia.

Beberapa pedagang bahkan rela membeli gas dengan harga berapa pun demi tetap bisa berjualan.

Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menstabilkan pasokan dan harga gas elpiji 3 kg, agar aktivitas usaha kecil bisa kembali normal dan tidak terus merugi.

Kelangkaan gas ini tidak sekadar soal distribusi, namun juga menyangkut nasib ekonomi masyarakat kecil. Oleh karena itu, diperlukan langkah cepat dan konkret untuk mengatasi persoalan ini.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *