KOTA MADIUN – Tahun ajaran baru 2024/2025 membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha jasa jahit pakaian, khususnya penjahit seragam sekolah. Permintaan meningkat tajam hingga 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Lonjakan ini dirasakan langsung oleh Sri Purwantini (39), seorang penjahit rumahan yang tinggal di RT 18 RW 6, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Menurutnya, sejak awal Juni lalu, pesanan jahit seragam sekolah terus mengalir, terutama dari para orang tua siswa jenjang SD/MI, SMP, hingga SMA.
“Kalau tahun lalu kenaikannya hanya sekitar 50 persen, sekarang bisa sampai 70–80 persen. Semua saya kerjakan sendiri, jadi harus lembur setiap hari,” ujar Sri.
Sri menjelaskan, banyak orang tua lebih memilih menjahitkan seragam dibanding membeli yang sudah jadi. Alasannya, seragam jahit lebih pas di badan dan kualitas bahan serta hasil jahitan lebih bisa dikontrol sesuai keinginan.
“Orang tua sekarang lebih memilih yang nyaman dan sesuai ukuran. Kalau beli jadi kadang terlalu besar atau kecil,” tambahnya.
Tingginya permintaan ini menjadi momen panen bagi usaha rumahannya. Ia berharap tren positif tersebut terus berlanjut sebagai bukti bahwa produk lokal masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anak mereka.