Pertanian Terpadu Di Balik Jeruji, Lapas Madiun Produksi Sayur Dan Ikan Sendiri

Kota Madiun – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun terus berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Salah satunya melalui pemanfaatan lahan kosong di area branggang menjadi kawasan pertanian terpadu (integrated farming).

Lahan seluas kurang lebih 4.000 meter persegi dengan panjang 330 meter dan lebar 15 meter tersebut kini produktif digunakan untuk membudidayakan berbagai jenis sayuran dan perikanan. Seluruh kegiatan dilakukan oleh warga binaan di bawah pengawasan ketat petugas Lapas.

Beragam komoditas pertanian, seperti sayur mayur, dan perikanan kolam dibudidayakan secara terintegrasi untuk mendukung kebutuhan dapur internal Lapas.

Kalapas Kelas I Madiun, Andi Wijaya Rivai, menyampaikan bahwa meskipun hasil panen saat ini masih difokuskan untuk konsumsi internal, program ini merupakan komitmen nyata dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Ke depan, program integrated farming ini ditargetkan menjadi sumber utama suplai bahan pangan dapur Lapas. Kami pastikan pemantauan dan pengawasan akan terus dilakukan agar program berjalan optimal dan berkelanjutan,” ungkap Andi Wijaya.

Selain meningkatkan ketersediaan bahan pangan, program ini juga menjadi sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Mereka dibekali keterampilan bercocok tanam dan budidaya ikan, yang diharapkan berguna setelah mereka bebas nanti.

Langkah ini turut mempertegas peran Lapas bukan hanya sebagai tempat pembinaan secara hukum, tetapi juga pemberdayaan produktif untuk masa depan yang lebih baik bagi para warga binaan.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *