Nganjuk — Sejumlah warga di Kabupaten Nganjuk mengeluhkan pembatasan kuota dalam pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Banyak di antara mereka harus mencoba hingga tiga kali secara offline tanpa hasil. Baru pada pengajuan keempat melalui jalur online, mereka akhirnya berhasil mendapatkan KTP.
Pantauan pada Selasa (15/7/2025), sekitar 150 warga tampak mengantre di Kantor Kecamatan Bagor untuk mengurus dan mengambil KTP. Seluruhnya telah mendaftar secara online dan mendapatkan nomor antrean resmi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Nganjuk.
Salah satu warga, Mujianto, warga Desa Sekarputih, mengaku sempat kewalahan saat mengurus KTP secara manual. Setiap kecamatan hanya diberi kuota 150 keping KTP per hari, sementara jumlah pemohon terus membludak. Setelah sistem pendaftaran online dibuka, ia akhirnya berhasil mencetak KTP pada hari itu.
Camat Bagor, Suwarno, menjelaskan bahwa pelayanan KTP hari ini merupakan bagian dari program jemput bola Dispendukcapil Nganjuk. Semua warga yang datang telah terdaftar secara online dan membawa bukti nomor antrean yang sah.
Sementara itu, Sekretaris Dispendukcapil Nganjuk, Heru Purnomo, mengungkapkan bahwa saat ini stok blangko KTP tersisa sekitar 6.550 keping dari total 30.000 keping yang diterima sejak awal tahun. Dengan rata-rata pencetakan 500 keping KTP per hari, stok tersebut diperkirakan akan habis dalam dua pekan ke depan.
Dispendukcapil Nganjuk terus berupaya memperbaiki sistem pelayanan kependudukan, termasuk memperluas akses pendaftaran online untuk menghindari antrean panjang serta menyesuaikan permintaan dengan ketersediaan blangko.