KOTA MADIUN – TPA atau Tempat Pembuangan Akhir biasanya identik dengan tumpukan sampah, bau tak sedap, dan lingkungan yang kumuh. Namun, pemandangan berbeda bisa ditemui di TPA Winongo, Kota Madiun. Pemerintah setempat berhasil mengubah wajah TPA tersebut menjadi ruang terbuka hijau yang bersih, edukatif, bahkan layak dikunjungi sebagai destinasi wisata.
Sebelumnya, TPA Winongo yang berlokasi di Kelurahan Winongo menerima sekitar 110 hingga 120 ton sampah per hari. Dari tujuh zona penampungan yang tersedia, hanya dua zona tersisa, dan keduanya sudah dipenuhi timbunan sampah yang menggunung.
Alih-alih memperluas lahan, Pemkot Madiun memilih untuk merombak total kawasan ini. Sampah-sampah yang menumpuk diratakan, dan lahannya dikondisikan untuk dikembangkan menjadi taman buah serta ruang terbuka yang edukatif.
Yang unik, Wali Kota Madiun Maidi juga menjadikan kawasan TPA ini sebagai salah satu tempatnya berkantor secara berkala. Langkah ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kepala daerah bisa dekat dengan masyarakat di semua wilayah, termasuk yang dulunya dianggap tidak layak kunjung.
“Kami ingin TPA tidak lagi hanya tempat pembuangan sampah. Tapi menjadi tempat yang produktif, edukatif, dan bahkan layak dikunjungi,” ungkap Wali Kota Maidi.
TPA Winongo bahkan sempat menjadi lokasi upacara Hari Jadi Kota Madiun ke-107, yang menarik perhatian perwakilan duta besar negara asing serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan inspiratif. Tak hanya sekadar menghilangkan tumpukan limbah, tapi juga menciptakan nilai baru bagi lingkungan dan masyarakat.