MAGETAN – Menghadapi musim kemarau yang semakin kering, sejumlah petani di Kabupaten Magetan memilih beralih menanam tanaman yang lebih tahan terhadap kekurangan air. Salah satunya adalah ubi jalar jenis Cilembu yang kini menjadi alternatif unggulan di Desa Widorokandang, Kecamatan Sidorejo.
Ubi Cilembu dinilai lebih cocok ditanam saat kemarau karena tidak memerlukan banyak air. Selain itu, kenaikan harga jual ubi di pasaran juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk beralih ke komoditas ini.
Slamet Pramusyanto, salah satu petani ubi jalar, menjelaskan bahwa masa tanam ubi Cilembu memang cukup panjang, berkisar antara 4,5 hingga 5 bulan. Namun ia tetap optimis karena harga jual saat ini relatif stabil dan cukup menguntungkan.
“Perawatan tanaman ini juga tidak terlalu sulit dan biaya produksinya lebih ringan dibandingkan komoditas lain,” ungkap Slamet.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, ubi Cilembu dinilai sebagai pilihan cerdas bagi petani di tengah terbatasnya pasokan air saat musim kemarau. Jika harga pasar tetap bertahan, bukan tidak mungkin ubi jalar akan menjadi komoditas unggulan baru di wilayah Magetan dalam waktu dekat.