Ngawi – Sejumlah warga di Kabupaten Ngawi mulai aktif memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran. Langkah ini menjadi solusi menghadapi kenaikan harga komoditas sayur yang terus meroket. Pemanfaatan lahan pekarangan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya.
Di Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi, ratusan warga telah menjadikan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian sayuran. Metode yang digunakan beragam, mulai dari menanam langsung di tanah hingga memakai media tanam seperti polibag. Hasilnya cukup menggembirakan, banyak tanaman tumbuh subur dan siap dipanen.
Salah seorang warga, Amanat (56), mengaku sudah menanam berbagai sayuran sejak 2024 di halaman depan rumahnya. Jenis sayuran yang ditanam antara lain terong, cabai, sawi, dan kangkung. “Kalau dulu harus belanja ke pasar, sekarang cukup memetik langsung dari pekarangan,” ujarnya.
Kepala Desa Mangunharjo, Suprapto, menjelaskan bahwa program ini berawal dari Gerakan Menanam dan Memanfaatkan Pekarangan Rumah Tangga (Gema Parut) yang digagas pemerintah daerah. Setelah diterapkan di masyarakat, program ini mendapat sambutan positif. “Saat ini lebih dari 80 persen warga desa dapat memenuhi kebutuhan sayur secara mandiri dari pekarangan rumah mereka,” terangnya.
Untuk memotivasi masyarakat, pemerintah desa rutin mengadakan lomba pekarangan produktif. Harapannya semakin banyak warga yang tertarik menanam sayur di lingkungan rumahnya.
Optimalisasi pekarangan seperti ini terus digalakkan sebagai upaya menunjang ketahanan pangan keluarga. Dengan cara tersebut, masyarakat dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama komoditas sayuran dan buah-buahan.