Petani Tolak Zero Keramba di Telaga Ngebel, Usulkan Standarisasi sebagai Solusi

Ponorogo – Polemik rencana program zero keramba di Telaga Ngebel terus bergulir. Sejumlah petani keramba menolak penghapusan total dan mengusulkan solusi alternatif berupa standarisasi keramba. Menurut mereka, opsi tersebut lebih menguntungkan baik bagi warga maupun untuk menjaga daya tarik Telaga Ngebel sebagai destinasi wisata.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo menilai perubahan sistem budidaya perikanan menjadi langkah strategis jangka panjang. Pemerintah menargetkan Telaga Ngebel bebas dari keramba jaring apung dengan alasan ekologi dan estetika wisata.

Hingga Juli 2025, sebanyak 15 keramba telah dipindahkan. Namun, masih terdapat 9 kelompok keramba yang bertahan, meski sebelumnya jumlahnya mencapai puluhan unit.

Salah satu petani keramba, Hadi Santoso, menyampaikan kekhawatirannya jika rencana penghapusan tetap diterapkan. Ia menilai keberadaan keramba telah menjadi tumpuan hidup warga selama puluhan tahun sekaligus mendukung pasokan ikan segar di kawasan Telaga Ngebel.

“Kalau keramba dihapus, harga ikan nila yang menjadi ikon kuliner Telaga Ngebel bisa lebih mahal dan kualitasnya tidak sesegar biasanya. Alternatif memindahkan keramba ke lahan pribadi juga butuh biaya besar, sementara tidak semua petani punya lahan,” ungkap Hadi, Kamis (28/8/2025).

Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan respons resmi terhadap usulan standarisasi tersebut. Para petani berharap pemerintah dapat mempertimbangkan solusi ini agar tidak merugikan pihak manapun.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *