Magetan – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Magetan. Pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Perikanan terus melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari vaksinasi, pemberian vitamin gratis, hingga sosialisasi langsung sampai ke tingkat RT dan RW.
Sejak Januari hingga akhir Agustus, tercatat sekitar 590 kasus PMK dilaporkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan. Sebagian kasus bahkan teridentifikasi mengalami Lumpy Skin Disease (LSD) pada ternak sapi.
Untuk menekan angka penyebaran, vaksinasi digencarkan. Dari target 47 ribu dosis, saat ini sudah terealisasi sekitar 36.900 dosis. Program vaksinasi ini ditargetkan selesai hingga akhir tahun.
Selain vaksinasi, pemerintah juga memberikan vitamin gratis untuk meningkatkan daya tahan hewan, mengadakan sosialisasi langsung kepada peternak, serta menyediakan layanan kesehatan hewan terpadu yang dapat diakses masyarakat.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan, Nur Haryani, mengatakan bahwa vaksinasi PMK tidak hanya mengandalkan alokasi dari pemerintah, namun juga bisa dilakukan secara mandiri melalui dokter hewan dengan biaya pribadi. Langkah ini diharapkan mampu mempercepat cakupan vaksinasi sekaligus meminimalisir potensi kerugian peternak.
“Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah berharap kasus PMK di Magetan segera terkendali. Peternak juga diimbau untuk tetap waspada, menjaga kebersihan kandang, serta segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternak,” ujarnya.