Magetan – Ratusan mahasiswa menggelar aksi damai di depan Mapolres Magetan pada Selasa (2/9/2025). Setelah sebelumnya menyampaikan aspirasi ke DPRD dan pemerintah daerah, massa melanjutkan orasi dengan menuntut jaminan keselamatan demonstran, menolak tindakan intimidasi, serta meminta pengawasan terhadap aparat yang diduga represif dalam penanganan aksi di Jakarta.
Dalam orasinya, mahasiswa juga mendesak Kapolres Magetan untuk mengecam tindakan represif aparat yang menyebabkan seorang pengemudi ojek online meninggal dunia di Jakarta. Menurut mahasiswa, sikap tersebut merupakan bentuk kepedulian sekaligus dukungan terhadap penegakan hak asasi manusia.
Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, menjelaskan bahwa untuk mendukung kelancaran aksi damai ini, pihaknya menurunkan 500 personel kepolisian. Pengamanan juga didukung Kodim 0804 Magetan sebanyak 152 personel, Satpol PP dan Dinas Perhubungan satu SST, serta unsur swakarsa dari perguruan silat dan Banser se-Kabupaten Magetan dengan jumlah sekitar seribu orang.
Berkat sinergi lintas unsur tersebut, aksi mahasiswa berlangsung aman, kondusif, dan damai hingga selesai. Massa membubarkan diri dengan tertib setelah aspirasi mereka diterima Kapolres Magetan.
Melalui aksi ini, mahasiswa berharap Polri semakin profesional dalam menjalankan tugas, mengedepankan pendekatan humanis, dan tetap menjadi pelindung masyarakat yang menghormati hak asasi manusia.