Magetan – Para peternak di Kabupaten Magetan tengah menghadapi masa sulit. Bukan hanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih terjadi, tetapi juga harga telur yang terus menurun tidak sebanding dengan harga pakan, khususnya jagung, yang tetap tinggi.
Untuk meringankan beban peternak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan menyiapkan subsidi jagung melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah ini diharapkan menjadi solusi sementara di tengah tekanan usaha peternakan yang semakin berat.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Magetan, Nur Haryani, mengatakan pemerintah juga menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah sekitar yang mengalami surplus jagung, seperti Bojonegoro dan wilayah lain.
“Saat ini kami masih melakukan pendataan ulang untuk mengetahui peternak yang berhak dan layak mendapatkan subsidi jagung,” jelas Nur Haryani.
Dengan adanya subsidi ini, Pemkab Magetan berharap dapat memberi “angin segar” bagi peternak agar tetap mampu bertahan, meskipun harga telur terus menurun sementara harga pakan belum juga turun.