Magetan – Nasib petani tembakau di Kabupaten Magetan kembali diuji. Cuaca yang tidak menentu, serangan hama, hingga sulitnya proses pengeringan membuat mereka khawatir gagal panen. Kondisi ini berdampak pada turunnya kualitas tembakau bahkan harga jual di pasaran ikut merosot.
Daun tembakau di sejumlah lahan mengalami kerusakan. Selain karena curah hujan tinggi, tanaman juga diserang hama ulat sejak awal masa tanam. Proses pengeringan yang seharusnya mengandalkan sinar matahari turut terkendala, lantaran hujan kerap turun. Akibatnya, kualitas daun menjadi jelek, berubah warna, dan tidak sesuai standar pabrikan.
“Kalau kualitas turun, harga juga ikut anjlok. Tahun ini bisa turun sampai 30 persen dibandingkan tahun lalu, padahal biaya tanam makin besar,” keluh Suyono, salah satu petani tembakau di Magetan.
Biaya produksi yang meliputi pembelian bibit, pupuk, hingga obat hama terus meningkat. Sementara itu, hasil panen tidak lagi memberikan keuntungan, hanya sekadar menutup biaya tanam. Kondisi tersebut membuat sebagian petani mulai mempertimbangkan untuk beralih ke komoditas lain yang dianggap lebih stabil.
Petani berharap pemerintah turun tangan dengan memberikan bantuan, terutama fasilitas pengeringan dan pengendalian hama, agar hasil panen tidak sia-sia. Jika persoalan cuaca, hama, dan pengeringan terus berlanjut, ribuan petani tembakau di Magetan terancam merugi besar.
#Magetan #Tembakau #Petani #BeritaJTV