KABUPATEN MADIUN – Jumat 12 September 2025 – Puncak musim kemarau di Kabupaten Madiun dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan air tawar di Waduk Dawuhan. Berbagai jenis ikan, mulai dari nila hingga lele, diperoleh dan dijual langsung di sekitar waduk dengan harga bervariasi.
Sejumlah warga Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, memanfaatkan susutnya air waduk hingga lebih dari 50 persen dari debit normal untuk menangkap ikan. Jenis ikan yang biasa dijaring antara lain nila, kutuk, dan lele.
Menjaring ikan menjadi agenda rutin warga pada puncak musim kemarau. Namun, jumlah tangkapan tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, akibat banyaknya ikan sapu-sapu yang mengganggu ekosistem ikan lainnya.
Hasil tangkapan ikan kemudian diserahkan ke pengepul untuk dijual. Harga ikan bervariasi, antara lain: nila besar Rp25.000 per kilogram, nila sedang Rp20.000 per kilogram, kutuk Rp50.000 per kilogram, dan lele Rp25.000 per kilogram.
Menurut Kusnianto, salah satu penangkap ikan, “Panen musim kemarau ini membantu warga mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus menyuplai ikan segar bagi masyarakat sekitar.”
Sementara itu, Amin Nafiah, pembeli ikan, mengaku membeli ikan langsung dari Waduk Dawuhan karena harganya lebih murah dan kondisinya masih segar. Ia membeli ikan jenis nila untuk dikonsumsi bersama keluarga.
Dalam satu hari, seorang penangkap ikan bisa memperoleh 25 hingga 35 kilogram ikan dari berbagai jenis. Setelah panen, warga berencana menabur kembali benih ikan ke dalam waduk agar bisa dipanen pada musim kemarau berikutnya. #Madiun #WadukDawuhan #PanenIkan #MusimKemarau #BeritaJTV