MAGETAN – Petani kentang di lereng Gunung Lawu, Magetan, mengalami kerugian akibat keterlambatan panen. Hal ini dipicu lambatnya proses pengambilan hasil panen oleh pihak pabrik mitra, sehingga petani harus menunda panen hingga lebih dari dua minggu dari masa ideal.
Seharusnya, kentang sudah dipanen pada usia 70 hari. Namun, karena penjemputan dari pabrik terlambat, panen baru bisa dilakukan 10 hingga 15 hari kemudian. Kondisi ini membuat kualitas hasil panen menurun, bahkan sebagian kentang membusuk dan tidak layak jual.
Suyitno, salah satu petani kentang, mengaku baru tahun ini mengalami keterlambatan pengambilan hasil panen. Sebelumnya, pihak pabrik mitra selalu datang tepat waktu.
Di sisi lain, petani sedikit tertolong dengan kenaikan harga kentang tahun ini, dari Rp9.300 per kilogram menjadi Rp10.300 per kilogram. Namun, kenaikan harga tersebut belum mampu menutup kerugian akibat menurunnya kualitas panen.
Petani berharap pabrik mitra lebih sigap dalam proses pengambilan hasil panen ke depannya agar kerugian tidak terus terjadi dan kesejahteraan petani kentang dapat lebih terjamin.