PONOROGO – Pemerintah Kabupaten Ponorogo menyambut baik rencana Kementerian Perhubungan untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api Madiun–Slahung yang telah nonaktif sejak tahun 1984. Namun, masyarakat yang selama ini menempati lahan bekas Stasiun Ponorogo berharap pemerintah memberikan solusi terkait penataan ulang area tersebut.
Area bekas rel dan stasiun kini telah berubah menjadi kawasan ekonomi warga, dengan deretan kios, toko bunga, dan pasar yang telah beroperasi puluhan tahun.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan bahwa revitalisasi rel kereta api tersebut merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). Namun, ia mendorong agar proses penataan aset dan relokasi warga dilakukan secara musyawarah.
Sementara itu, sejumlah pedagang di Pasar Stasiun meminta agar pemerintah memberikan kepastian dan solusi yang tidak merugikan masyarakat.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkeretaapian, jalur Madiun–Slahung termasuk dalam 13 jalur nonaktif di Pulau Jawa yang akan direaktivasi pada tahun 2030. Pemkab Ponorogo berharap program ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah, tetapi juga memberikan keadilan sosial bagi warga terdampak.