Cafe Kayangan Jadi Ikon Nongkrong dan Wisata Desa Brubuh di Ngawi

NGAWI – Keberadaan Cafe Kayangan di Desa Brubuh, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, kini menjadi ikon baru tempat nongkrong bagi semua kalangan. Tak hanya sekadar tempat rekreasi, keberadaan kafe ini juga membuka peluang kerja bagi puluhan warga setempat serta memperkenalkan potensi wisata desa hingga ke luar daerah.

Cafe Kayangan berdiri di kawasan perbukitan lereng utara Gunung Lawu yang masih asri dan sejuk. Awalnya, pengelolaan kafe ini digagas oleh Pemerintah Desa Brubuh melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya mengembangkan wisata berbasis potensi lokal.

Selain kafe, pemerintah desa juga membangun berbagai fasilitas penunjang seperti area outbound, flying fox, hingga wahana tubing, untuk menarik minat wisatawan.

Kepala Desa Brubuh, Muhtarom, mengungkapkan proses menjadikan desanya sebagai desa wisata tidaklah mudah. Pandemi Covid-19 sempat menjadi tantangan besar, namun sejak 2021 Cafe Kayangan kembali bangkit dan kini terus berkembang menjadi destinasi favorit di Ngawi.

“Sekarang setiap akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai 500 hingga 1.000 orang per hari, sementara di hari biasa sekitar 100–200 orang,” ungkap Muhtarom.

Selain menjadi magnet wisata, keberadaan Cafe Kayangan juga berdampak positif terhadap ekonomi lokal. Setidaknya 35 warga sekitar kini mendapatkan pekerjaan dari aktivitas pariwisata yang dikelola BUMDes tersebut.

Dengan luas area sekitar satu hektare, Cafe Kayangan menjadi bukti nyata bagaimana potensi desa dapat dikembangkan menjadi sumber ekonomi baru sekaligus sarana promosi wisata daerah.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *