MAGETAN – Menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Magetan ke-350, para penjual dan perajin batik khas Magetan kebanjiran pesanan. Lonjakan permintaan ini terjadi sejak awal Oktober 2025, terutama setelah imbauan Bupati Magetan agar seluruh ASN di lingkungan Pemkab mengenakan batik khas daerah sebagai bentuk kebanggaan terhadap produk lokal.
Salah satu yang merasakan dampaknya adalah Galeri Batik Sidomukti di Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan. Galeri ini dikenal sebagai sentra batik khas Magetan dengan motif tradisional seperti Sidomukti dan Pring Sedapur. Setiap hari, puluhan pembeli datang untuk memesan batik, baik jenis tulis, ecoprint, maupun batik cap.
Menurut Hendrik, pengelola BUMDes setempat, harga batik di galeri ini bervariasi mulai Rp175 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung jenis kain dan motif yang dipilih. Dari berbagai jenis yang dijual, batik tulis Sidomukti menjadi yang paling diminati karena keunikan corak dan proses pembuatannya yang masih dilakukan secara manual.
Kebijakan pemerintah daerah yang mewajibkan ASN mengenakan batik khas Magetan turut menjadi angin segar bagi pelaku usaha lokal. Selain meningkatkan penjualan, kebijakan ini juga mendorong semangat pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif di Bumi Mageti.
Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap batik khas Magetan, diharapkan sektor ekonomi kreatif daerah terus tumbuh dan memperkuat identitas budaya lokal di momentum Hari Jadi Magetan ke-350 tahun ini.