MAGETAN– Batik khas Magetan tidak hanya menjadi warisan budaya daerah, tetapi juga sumber penghasilan bagi masyarakat setempat. Di Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, sekelompok ibu rumah tangga menekuni pembuatan batik tradisional yang kini menjadi penopang ekonomi keluarga.
Kelompok pembatik Sidomukti beranggotakan 14 perempuan yang setiap hari memproduksi batik khas Magetan seperti motif Sidomukti dan Pring Sedapur. Seluruh proses dikerjakan secara tradisional, mulai dari pemilihan kain, pembatikan dengan canting, pewarnaan, hingga penjemuran. Meskipun membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan satu kain batik tulis, hasilnya memiliki nilai seni tinggi dan diminati pembeli.
Harga batik tulis buatan kelompok ini bervariasi antara Rp175 ribu hingga Rp500 ribu per lembar, tergantung pada motif dan jenis kain. Tak hanya dijual di wilayah Magetan, produk mereka kini juga mulai dikenal hingga luar daerah.
Salah satu anggota kelompok, Bu Insiyah, mengatakan bahwa membatik bukan sekadar pekerjaan tambahan, melainkan bentuk kecintaan terhadap budaya lokal sekaligus upaya memberdayakan perempuan di pedesaan. Melalui ketekunan para pembatik Sidomukti, semangat pelestarian budaya dan kemandirian ekonomi terus tumbuh di tengah masyarakat Magetan.