Kota Madiun – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak akhir November 2025 menimbulkan dampak besar bagi masyarakat. Ribuan rumah rusak, akses jalan dan jembatan terputus, serta jaringan komunikasi lumpuh di sejumlah daerah.
Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 604 orang meninggal dunia dan 464 orang masih dinyatakan hilang. Sementara itu, lebih dari 1,5 juta jiwa terdampak dan sekitar 570.700 warga terpaksa mengungsi akibat kerusakan parah pada infrastruktur serta permukiman penduduk.
Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, warga Kota Madiun mulai bergerak menyalurkan bantuan bagi korban bencana. Penggalangan dilakukan secara terpadu oleh masyarakat bersama perangkat daerah, lembaga sosial, dan organisasi kemanusiaan.
Bantuan yang dikumpulkan meliputi bahan makanan pokok, makanan siap saji, air minum dalam kemasan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, serta perlengkapan keluarga seperti selimut, tikar, dan tenda darurat.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP dan PA) Kota Madiun, Heri Suwartono, menjelaskan bahwa seluruh bantuan dihimpun melalui Dinsos PP dan PA sebagai koordinator penyaluran.
“Kami membuka posko hingga 4 Desember 2025 pukul 12.00 WIB. Harapannya, gerakan ini dapat meringankan beban para korban serta menjadi wujud kepedulian masyarakat Kota Madiun terhadap saudara-saudara kita di Sumatra,” ujar Heri.
Melalui aksi kemanusiaan ini, masyarakat diharapkan terus memperkuat rasa empati dan kebersamaan antarwilayah dalam menghadapi bencana berskala nasional.

