KABUPATEN MADIUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dengan memperkuat Relawan Desa Tangguh Bencana dan memantau kondisi cuaca melalui command center. Sebanyak 11 sistem peringatan dini (early warning system) juga rutin diperiksa untuk mengantisipasi potensi banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun, Endik Rukmana, menjelaskan bahwa alat peringatan dini dipasang di titik-titik rawan untuk mendeteksi potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir dan tanah longsor. Selain itu, personel serta perlengkapan penanggulangan bencana disiagakan, termasuk truk logistik berisi makanan siap saji untuk mempercepat distribusi bantuan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Langkah ini kami lakukan agar respon terhadap bencana bisa lebih cepat, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor,” ujar Endik.
Beberapa wilayah di Kabupaten Madiun yang berpotensi terdampak bencana banjir antara lain Kecamatan Balerejo, Wonoasri, Madiun, dan Pilangkenceng. Sementara itu, wilayah pegunungan juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
BPBD Kabupaten Madiun berharap upaya mitigasi ini dapat meminimalisir risiko korban dan kerugian material akibat bencana alam selama musim hujan. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah terkait kondisi cuaca ekstrem.