Bahan Kimia Basmi Rumput Dilarang, Kopi Arabica Lereng Wilis Tembus 200 ribu/Kg

Kab Madiun – Ratusan petani di lereng Gunung Wilis Desa Kare Kec Kare Kab Madiun tersenyum lega. Jerih payah budidaya kopi jenis Arabica kini membuahkan hasil. Harga jual kopi pada panen tahun ini melonjak, antara 150 ribu hingga 200 ribu/kg.

Kopi jenis arabica ini memang tidak bisa ditanam sembarang lahan. Ketinggian area menjadi syarat utama. Tak pelak kopi jenis Arabica hanya bisa tumbuh dengan maksimal bila ditanam lebih dari ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut (MDPL).

Secara kebetulan, lahan kopi di Seklayar lereng Gunung Wilis sangat menjanjikan. Tanah subur di bawah tegakkan pohon pinus. Untuk menjaga lahan agar tidak rusak Perhutani KPH Lawu Ds melarang keras penggunaan bahan kimia pembasmi rumput dan gulma.

Asper Perhutani KPH Lawu DS, Darwitono, pihaknya melarang bahan kimia pembasmi rumput dalam upaya menjaga lahan di Seklayar tetap perawan dan alami.

“Silahkan tanam kopi dan sayuran. Tetapi kami melarang keras penggunaan bahan kimia untuk membasmi rumput. Karena apa KPH Lawu Ds sudah punya sertifikat tingkat dunia,” ujar Darwitono, usai acara panen raya kopi di Seklayar, Senin (01/07/2024).

Selain itu, kelompok petani pinggiran hutan juga dibekali aturan sebagai payung hukum. Sehingga keberadaannya tidak menyalahi aturan. ” Misalnya soal bagi hasil dan pajak ya harus dibayarkan ini sebagai penerimaan negara yang sah,” kata Darwitono.

Sementara Sukirman, Ketua LMDH, angkat bicara soal budidaya kopi. Tahun ini petani bisa lega lantaran harga kopi Arabica sudah tembus kisaran 150 ribu hingga 200 ribu/ kg dalam kondisi kering.

Acara selamatan pun digelar sebagai wujud sukur sebelum petik kopi serentak di lahan 20 hektar. Selain KPH Lawu Ds, dalam acara panen raya kopi juga hadir perwakilan dari Dinas Pertanian Pemkab Madiun. “Setiap hari ada 20 orang petani yang naik ke Seklayar. Inilah pemberdayaan yang sudah kita lakukan,” terang Sukirman.

Sukirman mengakui Seklayar dulu identik dengan kebakaran hutan. Saat ini image tersebut sudah hilang. Ini setelah petani sekitar hutan Kare mulai budidaya kopi dan aneka sayuran di lahan 1.500 MDPL itu.

Ke depan akses jalan menuju kebun kopi Seklayar sudah diperlebar dan diperbaiki sehingga memudahkan proses mengangkut hasil panen kopi, beragam sayuran maupun pupuk kandang. ( Tova/Ndor )

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *