Balon Udara Tanpa Awak Kembali Telan Korban, Satu Warga Ponorogo Luka Serius

Ponorogo  – Tradisi menerbangkan balon udara tanpa awak kembali menimbulkan insiden berbahaya di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dalam satu hari, dua kejadian terpisah dilaporkan terjadi, satu hampir memicu kebakaran rumah warga, sementara satu lainnya menyebabkan seorang warga mengalami luka serius akibat ledakan petasan dalam balon udara.

Peristiwa pertama terjadi di Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo Kota. Sebuah balon udara jatuh dan menimpa jemuran pakaian milik warga. Balon yang diduga bermuatan petasan itu sempat terbakar, namun beruntung warga sekitar cepat tanggap dan berhasil memadamkan api sebelum merembet ke bangunan rumah.

Petugas SPKT Polsek Kota Ponorogo, Aiptu Hartono, menyatakan bahwa balon dan sisa petasan telah diamankan polisi. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi menerbangkan balon udara liar, karena selain membahayakan, juga merupakan tindakan yang melanggar hukum.

“Kami imbau masyarakat agar menghentikan kebiasaan ini. Balon udara liar berisiko tinggi dan dapat membahayakan nyawa,” tegas Aiptu Hartono.

Sementara itu, insiden yang lebih serius terjadi di Desa Kori, Kecamatan Sawoo. Seorang warga bernama Yono (45) menjadi korban saat berusaha mengamankan balon udara yang jatuh di dekat rumahnya. Balon tersebut menarik perhatian anak-anak dan remaja sekitar, dan Yono sempat mencoba menjauhkan mereka dari lokasi. Namun nahas, petasan dalam balon meledak saat didekati, menyebabkan Yono terpental hingga 1,5 meter.

Seorang tetangga korban menyebutkan bahwa ledakan tersebut sangat keras, dan langsung membuat Yono terkapar dengan luka serius.

“Korban mengalami luka di bagian lutut, dada, mata, dan wajah. Saat ini masih dirawat intensif di RSUD dr. Harjono,” ujarnya.

Kejadian ini kini ditangani oleh Polsek Sawoo, yang mengumpulkan keterangan saksi serta menyelidiki asal balon udara bermuatan petasan tersebut.

Meskipun menjadi bagian dari budaya masyarakat, balon udara tanpa awak sering kali dilengkapi petasan atau bahan peledak, yang sangat berisiko menimbulkan kebakaran atau cedera. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan patroli dan sosialisasi agar tradisi ini tidak lagi membahayakan warga.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *