MAGETAN – Program bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto mulai dirasakan manfaatnya oleh para pembecak di Kabupaten Magetan. Setidaknya 17 pembecak menerima unit becak listrik yang digunakan untuk mendukung aktivitas harian mereka. Kehadiran becak listrik ini dinilai membantu meringankan beban kerja, terutama pada medan menanjak yang sebelumnya membutuhkan tenaga ekstra.
Dengan sistem penggerak listrik, para pembecak mengaku lebih terbantu dalam menjalankan becak. Mereka menilai bantuan tersebut menjadi angin segar di tengah menurunnya jumlah penumpang dan terbatasnya penghasilan yang diperoleh setiap hari.
Namun di balik manfaat tersebut, sejumlah kendala muncul, terutama terkait sulitnya layanan perbaikan. Para pembecak mengaku kesulitan mencari lokasi service resmi atau teknisi yang memahami spesifikasi becak listrik. Bahkan, beberapa di antara mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan suku cadang maupun perbaikan ketika terjadi kerusakan.
Kondisi ini berdampak langsung pada pendapatan harian, karena saat becak rusak, mereka terpaksa berhenti bekerja. Tidak sedikit pula pembecak yang akhirnya menjual becaknya akibat mahalnya biaya perawatan. Saat ini jumlah pembecak di Magetan tercatat kurang dari 30 orang, jumlah yang terus menurun seiring perkembangan teknologi dan hadirnya moda transportasi lain yang lebih cepat dan modern.
Meski demikian, bantuan becak listrik tetap dianggap sebagai langkah penting untuk mempertahankan profesi pembecak di era perubahan transportasi. Para pembecak berharap pemerintah menyediakan pusat perbaikan terdekat serta pendampingan teknis agar program ini dapat berjalan maksimal.

