Ngawi – Ribuan warga Dusun Puntuk, Desa Sidomakmur, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, menggelar tradisi Merti Bumi Manunggal. Tradisi tahunan ini menjadi wujud syukur masyarakat atas hasil bumi yang melimpah sekaligus sarana mempererat kebersamaan.
Tradisi Merti Bumi diawali dengan kirab tiga gunungan berisi sayuran dan makanan, serta ratusan ayam panggang yang dibawa warga. Gunungan diarak menuju lapangan desa, diiringi ratusan warga yang membawa lilin sehingga menciptakan suasana khidmat dan sakral.
Selain itu, alunan gamelan lesung, jedoran, serta tari Kidung Sinanggit turut mengiringi prosesi adat yang sudah dilestarikan turun-temurun tersebut.
Ketua panitia, Susilo, menjelaskan tradisi Merti Bumi sempat terhenti saat pandemi Covid-19. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan kembali digelar secara meriah dengan melibatkan para sesepuh desa dan karang taruna. “Gunungan serta ayam panggang yang sudah dikumpulkan kemudian dinikmati bersama oleh warga di lapangan,” ujarnya.
Susilo menambahkan, tradisi Merti Bumi akan terus dilestarikan masyarakat Puntuk. “Bagi warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani, tradisi ini menjadi simbol rasa syukur atas rezeki dan hasil panen yang melimpah,” imbuhnya.