Kota Madiun – Melimpahnya stok beras di wilayah kerja Perum Bulog Cabang Madiun yang mencapai 65.725 ton ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya aktivitas jual beli di pasar. Berdasarkan pantauan di Pasar Besar Kota Madiun, aktivitas perdagangan justru sepi, dan sejumlah pedagang mengaku penjualan beras terus menurun meski pasokan melimpah.
Kepala Perum Bulog Cabang Madiun mencatat, hingga awal Oktober 2025, serapan beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah mencapai 3.535 ton. Jumlah ini menunjukkan bahwa distribusi beras SPHP ke berbagai wilayah di bawah koordinasi Bulog Madiun masih berjalan lancar. Dengan total stok beras mencapai 65.725 ton, ketersediaan beras diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 18 bulan ke depan.
Meski demikian, kondisi pasar menunjukkan tren sebaliknya. Lapak-lapak pedagang di Pasar Besar Kota Madiun tampak lengang, dengan hanya segelintir pembeli yang datang. Menurut Budiono, salah satu pedagang beras, penurunan minat masyarakat sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Selain karena semakin banyak pihak yang menjual beras, daya beli masyarakat juga menurun.
Para pedagang berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk mendorong pergerakan pasar agar stok beras yang melimpah bisa terserap secara optimal dan menjaga kestabilan ekonomi pedagang kecil.

