Bermodal Limbah Kayu, Lure Casting Pancing Hingga Pasar Ekspor


Ngawi – Siapa sangka, limbah kayu jati bekas mebel bisa disulap menjadi produk bernilai tinggi? Seorang warga Desa Karanggenang, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sukses mengubah hobi memancing menjadi usaha kreatif yang menguntungkan. Bayu Reza (32) kini memproduksi lure casting atau umpan pancing buatan, yang tidak hanya laris di pasar lokal, namun juga menembus pasar ekspor.

Awalnya, Bayu kerap kehilangan umpan pancing saat memancing, karena tersangkut atau putus. Dari pengalaman tersebut, ia mencoba membuat umpan sendiri. Bermodalkan limbah kayu jati dan peralatan sederhana, Bayu mulai bereksperimen. Meski sempat mengalami kegagalan berkali-kali, usahanya membuahkan hasil. Ia berhasil menciptakan umpan pancing yang menyerupai serangga dan terbukti efektif menangkap ikan predator seperti toman dan gabus.

Saat ini, Bayu memproduksi umpan pancing secara mandiri. Dalam sepekan, ia mampu membuat sekitar 50 unit lure casting. Peralatan yang digunakan pun masih terbilang sederhana, seperti gergaji, mesin bubut kecil, alat penghalus, hingga kompresor untuk pengecatan.

Produk buatannya dipasarkan ke berbagai toko alat pancing di Ngawi dan kota-kota besar lainnya, termasuk Surabaya, Jakarta, Bandung, Kalimantan, dan Sumatera. Ia juga menerima pesanan dari luar negeri, seperti India. Harga umpan buatannya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp85 ribu per buah, tergantung desain dan tingkat kerumitan.

“Dari usaha ini saya bisa mendapatkan penghasilan sekitar tiga hingga enam juta rupiah per bulan,” ujar Bayu.

Meski usahanya sudah berkembang, Bayu mengaku masih terus belajar untuk mengembangkan desain dan varian umpan agar lebih menarik di pasar yang lebih luas.

Usaha rumahan Bayu membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi—dan bahkan bisa mendunia.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *