Kabupaten Madiun — Pemerintah Kabupaten Madiun mulai menyusun arah pembangunan lima tahun ke depan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Sejumlah sektor telah ditetapkan sebagai prioritas, antara lain peningkatan layanan kesehatan, penanganan stunting, serta pembangunan infrastruktur.
Dalam rapat paripurna yang digelar pada Kamis (19/6/2025), Bupati Madiun Hari Wuryanto menyampaikan nota penjelasan terkait Raperda RPJMD 2025–2029. Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatanganan kesepakatan bersama antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Madiun mengenai perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2025.
“RPJMD ini disusun berdasarkan kebutuhan daerah dan selaras dengan kebijakan pembangunan nasional serta Provinsi Jawa Timur,” jelas Bupati Hari Wuryanto.
Ia menyampaikan bahwa RPJMD akan menjadi pedoman pembangunan lima tahun ke depan, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, hingga indikator kinerja yang terukur. Penyusunan RPJMD ini juga diklaim sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yakni “Asta Cita”.
“Terima kasih kepada DPRD yang telah banyak memberikan masukan agar dokumen ini benar-benar komprehensif dan sesuai kebutuhan masyarakat,” tambah Hari Wuryanto.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Mudjono menyatakan bahwa lembaganya mendukung sepenuhnya penyusunan RPJMD. DPRD juga telah menyelaraskan visi-misi kepala daerah dan memberikan fokus terhadap program-program prioritas.
“Beberapa poin penting yang akan menjadi perhatian kami bersama adalah peningkatan pelayanan kesehatan, penanganan stunting, dan pembangunan infrastruktur,” ujar Mudjono.
Penyusunan RPJMD ini diharapkan menjadi dokumen yang kuat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis kebutuhan riil masyarakat Kabupaten Madiun lima tahun mendatang.
