Dewan Soroti Gagal Panen di Ngawi, Dorong Perbaikan Ekosistem dan Pendampingan Dinas

Ngawi – Komisi II DPRD Ngawi menyoroti puluhan hektar lahan padi di Dusun Jeruk Gulung, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Ngawi, yang mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus. Kondisi ini dinilai perlu segera mendapat perhatian serius, mengingat Ngawi berstatus sebagai lumbung pangan nasional.

Anggota Komisi II DPRD Ngawi, Sojo, menjelaskan bahwa serangan hama dan virus di lahan tersebut tidak terlepas dari kerusakan ekosistem. Ia menilai, pola tanam padi yang dilakukan secara terus-menerus tanpa jeda membuat lahan semakin rentan.

“Ekosistem harus kembali diseimbangkan. Jangan terlalu dipaksakan menanam padi terus-menerus. Perlu ada jeda, terutama di musim kemarau, atau diganti dengan tanaman lain,” tegas Sojo.

Selain itu, ia juga mendesak Dinas Pertanian untuk lebih intensif melakukan pendampingan kepada petani. Menurutnya, penerapan sistem Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) sangat penting untuk mencegah kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan.

Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 83 hektar lahan pertanian di Dusun Jeruk Gulung gagal panen. Dari jumlah tersebut, 62 hektar dibiarkan bero tanpa tanaman, sementara sisanya yang ditanami padi untuk kali kedua dalam tahun ini kembali gagal panen. Sejumlah petani bahkan mulai beralih menanam tebu di lahan sawah mereka.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *