Diterpa Jajanan Modern, Kerupuk Bandung dari Magetan Tetap Jadi Primadona


Magetan – Di tengah maraknya jajanan kekinian yang menjamur di pasaran, kerupuk Bandung, camilan tradisional berbahan dasar tepung terigu, masih tetap bertahan dan digemari oleh berbagai kalangan. Usaha rumahan yang memproduksi kerupuk gurih ini bahkan terus tumbuh dan menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian warga Magetan.

Salah satunya adalah usaha milik Bu Lilik, warga Desa Sugihrejo, Kabupaten Magetan, yang telah memproduksi kerupuk Bandung secara konsisten selama lebih dari 15 tahun. Dengan bahan-bahan sederhana seperti terigu, bawang putih, dan penyedap rasa, kerupuk produksinya tetap menjadi favorit masyarakat, baik sebagai pelengkap makan sehari-hari maupun untuk hajatan.

“Produksi bisa sampai tiga kuintal per hari. Sudah pakai mesin untuk menggiling dan mencetak, tapi masih sangat tergantung cuaca. Kalau musim hujan, penjemuran terganggu,” ungkap Bu Lilik.

Selain dijual dalam bentuk mentah ke warung dan toko kelontong, kerupuk Bandung buatan Bu Lilik juga sudah dipasarkan ke luar kota, seperti Ngawi dan Madiun. Harganya pun terjangkau, sekitar Rp18.000 per kilogram, sedangkan untuk kemasan besar 25 kilogram dijual seharga Rp400.000.

Tak hanya menjadi usaha rumahan, produksi kerupuk ini juga membuka lapangan kerja bagi ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggal Bu Lilik, yang membantu proses produksi dan turut mendapatkan penghasilan tambahan.

Cita rasa kerupuk Bandung yang renyah dan gurih seakan menjadi penegas bahwa kuliner tradisional masih memiliki tempat istimewa di tengah ketatnya persaingan industri makanan ringan modern.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *