DKPP Sebut Serangan Tikus dan Virus Sebabkan Petani Ngawi Gagal Panen

Ngawi – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi menyebut serangan hama tikus dan virus menjadi penyebab utama gagal panen yang dialami petani di Desa Patalan, Kecamatan Pitu.

Kabid Tanaman Pangan DKPP Ngawi, M. Hasan Zunairi, menjelaskan serangan hama terjadi pada masa tanam kedua tahun ini. Wilayah paling parah berada di Dusun Jeruk Gulung, dengan luas sekitar 83 hektar sawah. Dari jumlah itu, sebanyak 62 hektar dibiarkan bero tanpa ditanami sejak awal musim akibat serangan hama, sementara sekitar 20 hektar yang tetap ditanami padi kembali diserang tikus hingga akhirnya gagal panen.

“Upaya gropyokan tikus sebenarnya sudah dilakukan berulang kali, termasuk pembuatan rumah burung hantu lewat dana desa. Namun jumlah hama yang terlalu banyak membuat hasilnya belum maksimal,” jelas Hasan, Senin (18/8/2025).

Untuk menghindari kerugian berulang, DKPP menyarankan sebagian petani mengubah pola tanam. Tidak sedikit yang kemudian memilih beralih ke tanaman tebu. Selain itu, dinas juga mendorong petani mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) agar tetap mendapat ganti rugi jika terjadi gagal panen.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *