Harga Anjlok, Gubernur Serap Hasil Panen Tomat – Dorong Bupati/Wali Kota Ikut Serta

MADIUN – Harga tomat di Kabupaten Madiun anjlok drastis hingga Rp2.000 per kilogram dalam sebulan terakhir. Kondisi ini membuat petani tertekan karena biaya operasional perawatan tanaman jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual.

Petani menyebut biaya perawatan per pohon tomat mencapai Rp3.500, mencakup bibit, pupuk, mulsa, obat-obatan, hingga tenaga kerja. Ironisnya, saat harga tomat sempat melonjak hingga Rp18.000 per kilogram pada Maret lalu, hasil panen justru minim sehingga petani tetap tidak menikmati keuntungan. Kini, dengan hasil panen melimpah mencapai 1–1,5 ton dari 1.000 pohon, harga justru jatuh bebas.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke Dusun Seweru, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun untuk membantu petani. Dalam kunjungannya, Khofifah menyerap hasil panen dengan membeli 1,3 ton tomat seharga Rp4.000 per kilogram. Menurutnya, langkah penyerapan ini penting untuk menjaga stabilitas harga, sebagaimana pernah dilakukan Pemprov Jatim terhadap komoditas bawang merah di Nganjuk dan beras di Bojonegoro.

Khofifah juga mendorong bupati dan wali kota di Jawa Timur untuk melakukan hal serupa di daerah masing-masing. Ia menegaskan, persoalan kelebihan pasokan tomat tidak hanya terjadi di Madiun, melainkan juga di Surabaya dan sejumlah daerah lain. Bahkan, catatan Pemprov Jatim menyebut 14 kabupaten/kota mengalami deflasi akibat melimpahnya pasokan tomat.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *