NGAWI – Harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Ngawi mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga mencapai 100 hingga 200 persen, dipicu oleh cuaca buruk yang menyebabkan hasil panen petani menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Dari pantauan di Pasar Besar Ngawi, hampir seluruh komoditas sayuran mengalami lonjakan harga. Tomat yang sebelumnya dijual Rp4 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp12 ribu. Wortel yang semula Rp10 ribu naik menjadi Rp20 ribu per kilogram. Seledri yang biasanya Rp20 ribu kini tembus Rp40 ribu per kilogram, sementara cabai keriting naik dari Rp45 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram.
Menurut Bagus Sugiantoro, salah satu pedagang sayuran, kenaikan harga terjadi karena pasokan dari petani menurun akibat banyaknya gagal panen. Ia menyebut cuaca buruk serta tingginya kebutuhan sayuran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut memicu kenaikan harga di tingkat pedagang.
Sementara itu, seorang konsumen bernama Putri Indra mengaku kenaikan harga ini sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Ia menilai momentum Natal dan Tahun Baru juga menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan harga. Putri berharap pemerintah segera mengambil langkah stabilisasi agar harga tidak semakin membebani masyarakat.
Kenaikan harga yang cukup tajam ini turut berdampak pada omzet pedagang yang menurun karena daya beli konsumen melemah. Pedagang berharap cuaca segera membaik sehingga pasokan kembali normal dan harga sayuran stabil.

