Harga Telur Melonjak, Warga Pilih Kurangi Belanja Dapur

Kab Madiun – Harga telur ayam di Pasar Tradisional Pagotan, Kabupaten Madiun, mengalami kenaikan cukup signifikan dalam sepekan terakhir. Dari sebelumnya berkisar Rp23.500 hingga Rp24.000 per kilogram, kini harga telur menembus Rp29.000 per kilogram. Lonjakan harga ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama mengeluh.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga berdampak langsung pada penurunan penjualan. Biasanya, mereka bisa menghabiskan satu krat atau sekitar 14 kilogram telur per hari, namun kini jumlah tersebut berkurang drastis. Pembeli disebut mulai mengeluhkan kenaikan harga yang dinilai terlalu cepat.

Salah satu pedagang, Rori, mengatakan stok telur di pasar masih tergolong aman, namun daya beli masyarakat mulai menurun karena kenaikan harga yang terjadi hampir setiap pekan. “Biasanya cepat habis, sekarang malah sisa karena orang beli sedikit-sedikit,” ujarnya.

Tak hanya pedagang, warga juga mulai menyesuaikan pola belanja. Seorang pembeli, Painem, mengaku kini harus mengurangi jumlah pembelian telur untuk kebutuhan rumah tangga. “Biasanya beli setengah kilo setiap hari, sekarang jadi dua atau tiga hari sekali karena harga mahal,” ungkapnya.

Selain telur ayam, beberapa bahan pokok lain di pasar juga mengalami kenaikan. Harga kacang tanah naik dari Rp27.000 menjadi Rp29.000 per kilogram, sedangkan garam naik dari Rp7.000 menjadi Rp10.000 per kilogram.

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini membuat sebagian warga harus lebih selektif dalam berbelanja agar pengeluaran harian tetap terkendali.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *