KOTA MADIUN – Kasus hipertensi dan diabetes melitus di Kota Madiun terus meningkat setiap tahun. Data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) mencatat lebih dari 13 ribu kunjungan pasien hipertensi dan sekitar 6 ribu kunjungan pasien diabetes setiap tahunnya.
Lonjakan kasus ini mendorong pemerintah kota memperkuat edukasi pencegahan melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Salah satu langkah yang ditempuh adalah pembagian bibit TOGA kepada warga sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular (PTM).
Sebanyak 35 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Banjarejo menerima bibit TOGA, lantaran wilayah ini mencatat kasus hipertensi tertinggi di Kota Madiun. Setiap RT mendapatkan 10 jenis tanaman obat, dengan total sekitar 80 bibit yang dibagikan untuk dibudidayakan oleh warga.
Sekretaris Dinkes-PPKB Kota Madiun, Endria Triningsih Kusdiana, menjelaskan bahwa program ini diharapkan tidak hanya membantu pencegahan hipertensi dan diabetes melitus, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat di lingkungan keluarga.
“Pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan menanam tanaman obat keluarga dapat menjadi langkah sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tidak menular,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah Kota Madiun dalam membangun kesadaran masyarakat agar menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat dan pemanfaatan sumber daya lokal.

