PONOROGO – Realisasi investasi di Kabupaten Ponorogo terus menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga tahun 2025, nilai investasi yang masuk tercatat mencapai Rp 350 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang berada pada angka Rp 195 miliar. Kenaikan tersebut menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus mendorong masuknya investor baru di berbagai sektor strategis. Sejumlah program disiapkan untuk membuka ruang kolaborasi dengan pelaku usaha serta meningkatkan minat investor baik dari dalam maupun luar daerah.
Berbagai potensi wilayah di Ponorogo dinilai masih terbuka luas untuk dikembangkan. Di sektor pariwisata, Monumen Reyog dan Telaga Ngebel menjadi destinasi yang terus ditingkatkan kelayakan investasinya guna menarik investor.
Sementara itu, sektor pertanian dan perkebunan juga menyimpan peluang besar. Komoditas kopi di wilayah Pudak serta usaha peternakan sapi perah di kawasan Ngebel dinilai memiliki prospek investasi menjanjikan jika dikelola secara optimal.
Asisten Pemerintahan Setdakab Ponorogo, Harjono, menegaskan bahwa tren peningkatan investasi menjadi modal penting dalam membuka kesempatan ekonomi lebih besar ke depan.
Menurutnya, pencapaian dari Rp 195 miliar pada 2023 menjadi Rp 350 miliar pada 2025 menjadi dasar optimisme bahwa tahun 2026 akan menjadi momentum masuknya lebih banyak investor baru, sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Dengan capaian positif ini, Pemerintah Kabupaten Ponorogo yakin mampu menjadikan daerah ini sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur,” ujar Harjono.
Dengan dukungan potensi wilayah dan perbaikan iklim investasi, Pemkab Ponorogo menargetkan peningkatan signifikan pada tahun 2026 guna memperkuat kontribusi sektor penanaman modal terhadap ekonomi daerah.

