Ngawi – Jawa Timur terus menunjukkan peran strategisnya sebagai provinsi penggerak sektor pertanian nasional. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, Jatim tidak lagi hanya menjadi penopang ketahanan pangan, tetapi kini mulai menapaki arah menuju kedaulatan pangan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan panen raya serentak di 14 provinsi yang digelar secara daring bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Untuk wilayah Jawa Timur, panen raya dipusatkan di Desa Kartoharjo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.
Menurut Gubernur Khofifah, produktivitas pangan Jawa Timur saat ini tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia. Salah satu daerah penyumbang terbesar adalah Kabupaten Ngawi, yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), memiliki produktivitas padi tertinggi secara nasional.
“Ini tidak lepas dari kerja keras para petani, khususnya di Ngawi, serta inovasi pertanian yang terus dikembangkan. Kami sangat mengapresiasi dedikasi para petani dan pemerintah daerah,” ujar Khofifah.
Dengan pencapaian ini, Gubernur menyebut bahwa ketika secara nasional Indonesia masih fokus membangun ketahanan pangan, Jawa Timur terutama Kabupaten Ngawi telah bergerak menuju kedaulatan pangan. Perbedaan antara keduanya terletak pada tingkat kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
Khofifah juga menyoroti peran penting petani milenial di Kabupaten Ngawi. Selain jumlahnya yang terus bertambah, para petani muda ini dikenal inovatif dan berbasis ilmu pengetahuan, yang berdampak langsung pada peningkatan hasil pertanian.
“Kekuatan terbesar Kabupaten Ngawi saat ini ada pada generasi petani milenialnya. Ini menjadi modal besar bagi masa depan pertanian dan ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Dengan keberhasilan ini, Jawa Timur tak hanya mencetak rekor produksi padi tertinggi di Indonesia, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat petani mampu mewujudkan visi besar kedaulatan pangan nasional.
