Jelang Idul Adha, Aktivitas Jual Beli di Pasar Hewan Ngawi Meningkat Drastis

Ngawi – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, aktivitas jual beli hewan kurban di Pasar Hewan Ngawi, yang berlokasi di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, mengalami lonjakan signifikan. Peningkatan ini tidak hanya terlihat dari tingginya jumlah pengunjung, tetapi juga dari jumlah hewan ternak yang masuk dan diperjualbelikan di pasar.

Diana Dewi, pengelola Pasar Hewan Ngawi, menyebutkan bahwa jumlah sapi yang masuk ke pasar meningkat dari 400 ekor menjadi sekitar 700 ekor dalam satu hari pasaran. Sementara itu, jumlah kambing yang biasanya hanya sekitar 50 ekor kini naik dua kali lipat menjadi 100 ekor.

“Peningkatan ini salah satunya karena kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi sudah mereda. Tapi kami tetap melakukan pemantauan ketat terhadap hewan yang masuk. Kalau ada yang tidak sehat, tidak boleh masuk pasar,” jelas Diana.

Tidak hanya dari sisi jumlah, peningkatan juga dirasakan para pedagang. Warsono, salah satu pedagang sapi, mengaku penjualannya meningkat drastis seiring meredanya kekhawatiran terhadap PMK. Sebelumnya, ia hanya mampu menjual 1–2 ekor sapi saat hari pasaran. Kini, ia bisa menjual hingga 4–5 ekor dalam sehari.

“Harga jual juga naik, sekarang berkisar antara Rp21 juta hingga Rp25 juta per ekor, tergantung ukuran dan kondisi sapi,” ujar Warsono.

Pasar Hewan Ngawi sendiri menjadi salah satu pusat perdagangan hewan kurban di wilayah Jawa Timur bagian barat. Para pedagang yang datang berasal dari berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Magetan, Madiun, Nganjuk, hingga Sragen. Setiap hewan yang masuk ke pasar diawasi secara ketat oleh petugas, guna menjamin kesehatan dan kelayakan ternak sebelum diperjualbelikan.

Peningkatan aktivitas ini menunjukkan optimisme para pelaku usaha ternak dalam menyambut momen Idul Adha, yang selalu menjadi puncak permintaan hewan kurban setiap tahunnya.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *