Jumlah Tunagrahita di Eks-Kampung Idiot Menurun, Tak Ada Kasus Baru Sejak 2013

Ponorogo– Dukuh Tanggung Rejo, Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo, yang dahulu dikenal sebagai “Kampung Idiot”, kini menunjukkan perkembangan menggembirakan. Data terbaru mencatat jumlah penyandang tunagrahita di wilayah ini terus menurun dan sejak 2013 tidak ada lagi kasus kelahiran baru.

Pemerintah Desa Karangpatihan menyebut, jumlah penyandang tunagrahita saat ini tinggal 92 orang, padahal sebelum 2013 angkanya sempat mencapai ratusan. Kondisi itu dipicu oleh keterbatasan akses pangan bergizi pada tahun 1960-an, yang menyebabkan banyak kelahiran anak dengan keterbelakangan mental.

Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, menjelaskan bahwa penurunan jumlah tunagrahita tak lepas dari program pemberdayaan warga melalui Catur Karsa. Program ini melibatkan penyandang tunagrahita dalam berbagai kegiatan produktif, seperti kerajinan batik ciprat, pembuatan keset dari kain perca, hingga beternak ayam dan kambing.

“Berkat pemberdayaan ini, rata-rata mereka kini memiliki penghasilan sendiri. Taraf hidup dan asupan gizi pun membaik. Bahkan sejumlah pernikahan antar-penyandang tunagrahita di desa ini tidak lagi melahirkan anak dengan kondisi serupa,” ungkap Eko.

Dengan capaian tersebut, Pemdes Karangpatihan optimistis ke depan jumlah penyandang tunagrahita akan terus berkurang, sekaligus menghapus stigma negatif yang selama ini melekat pada wilayah yang dulu dijuluki “Kampung Idiot”.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *