Longsor Ke-3 Di Kecamatan Pulung, Belasan Rumah Warga Terisolasi

PONOROGO – Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Setelah dua kejadian sebelumnya di Desa Banaran dan Wagir Kidul, longsor terbaru kembali melanda Desa Banaran pada titik yang berbeda. Meski tidak ada korban jiwa, sebanyak 12 rumah warga kini terisolasi total karena akses jalan menuju permukiman tertutup material longsor.

Peristiwa longsor terjadi pada Jumat (21/11) sekitar pukul 14.00 WIB di area perkebunan singkong. Longsoran material tanah setinggi kurang lebih 20 meter menutup penuh badan jalan, sehingga 19 jiwa dari 12 rumah di wilayah tersebut tidak bisa keluar menggunakan akses normal. Untuk beraktivitas sehari-hari, warga terpaksa melewati jalur setapak di belakang permukiman.

Ketua BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, menjelaskan bahwa wilayah Desa Banaran memang telah dipetakan sebagai zona rawan sejak pasca tragedi longsor besar pada tahun 2017. Retakan tanah yang masih aktif membuat potensi longsor susulan semakin tinggi terutama saat curah hujan meningkat.

“Sejumlah rumah mengalami keretakan struktural. Termasuk rumah milik Ibu Suprapti, yang retakannya semakin melebar setelah kejadian longsor kemarin,” jelas Agung.

Suprapti, salah satu warga terdampak, mengaku harus mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat yang berada di lokasi lebih aman karena khawatir terjadi longsor lanjutan.

“Kami terpaksa mengungsi untuk menghindari bahaya. Semoga pemerintah segera memberikan bantuan dan membuka akses jalan yang terputus,” ungkapnya.

Warga berharap adanya dukungan nyata dari pemerintah untuk proses penanganan darurat, termasuk pembukaan jalur akses yang aman serta upaya mitigasi mencegah bencana susulan.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *