PONOROGO – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, memicu bencana tanah longsor di Desa Wagir Kidul, Kamis (20/11) pagi. Peristiwa tersebut tidak hanya merusak dua rumah warga dan menimbun tiga unit mobil, tetapi juga menutup akses jalan antar desa, sehingga ratusan warga di delapan RT terisolasi.
Longsor terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Material tanah dari tebing setinggi sekitar 10 meter menimpa rumah milik Marjuki dan Jemirin. Rumah Marjuki rata dengan tanah, sementara rumah Jemirin mengalami kerusakan berat pada bagian kamar, ruang tamu, dan ruang keluarga.
Selain itu, tiga mobil yang terparkir di sekitar lokasi — masing-masing jenis pick up, Isuzu Panther, dan Honda Jazz — turut tertimbun material longsor. Beruntung, seluruh penghuni rumah berada di luar saat kejadian sehingga tidak ada korban jiwa.
Marjuki, pemilik rumah yang tertimbun, mengaku hanya bisa pasrah atas musibah tersebut. Ia menyebut hujan deras sudah mengguyur sejak Rabu sore, dan warga sempat melihat retakan di tebing namun longsor terjadi sebelum sempat dilakukan upaya pencegahan.
Kepala Dusun setempat, Nur Wijayanto, menjelaskan bahwa longsor juga menutup akses jalan penghubung antara Desa Wagir Kidul dan Desa Banaran, membuat ratusan warga di delapan RT sementara terisolasi.
“Kami masih berupaya membuka akses secara manual sambil menunggu alat berat dari BPBD. Warga juga bergotong royong membersihkan material,” ujarnya.
Hingga Kamis sore, TNI, Polri, BPBD, dan warga setempat masih melakukan pembersihan material longsor. BPBD Ponorogo berencana mengerahkan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi dan membuka kembali akses jalan yang tertutup.

