Magetan – Di tengah maraknya kuliner modern, cita rasa tradisional masih memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, nama Mbah Mini sudah melegenda sebagai penjual jenang sumsum yang setia berjualan sejak tahun 1970. Meski usianya kini renta, semangatnya untuk terus melayani pembeli tak pernah surut.
Lapak sederhana Mbah Mini terletak di sekitar perempatan Milangasri, Panekan. Karena telah begitu lama berjualan, warga sekitar pun akrab memanggilnya “Mbah Mini Jenang”. Selama lebih dari setengah abad, ia tetap konsisten menyajikan satu menu andalan: jenang sumsum — makanan tradisional bertekstur lembut dengan rasa manis yang menjadi favorit banyak orang.
Tak banyak pilihan menu yang tersedia, namun cita rasa khas dan harga yang ramah di kantong membuat pembeli setia berdatangan. Dengan harga mulai Rp1.000 hingga Rp3.000, pembeli bisa memilih makan di tempat atau dibungkus. Jam jualannya pun terbatas, hanya dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, menyesuaikan dengan kondisi fisik Mbah Mini yang sudah sepuh.
Menariknya, Mbah Mini dikenal murah hati kepada pelanggannya. Ia sering memberi diskon, bahkan bonus, kepada pembeli. Tak heran, pembelinya tak hanya datang dari warga sekitar, tetapi juga dari luar daerah yang ingin bernostalgia dengan rasa jenang sumsum khas Mbah Mini.
Bagi Mbah Mini, jenang sumsum bukan sekadar dagangan, melainkan warisan rasa yang ia jaga dan rawat hingga kini. Semangat dan ketulusannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa menjaga tradisi bisa dilakukan dengan hati dan konsistensi.