Menggantungkan Nasib, Mbah Suti Setiap Hari Jualan di Wisata Sorbendo

MAGETAN – Semangat hidup dan kemandirian yang ditunjukkan Mbah Suti, seorang perempuan paruh baya asal Desa Sumberdodok, Kabupaten Magetan, patut menjadi inspirasi. Setiap hari, sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ia berjalan kaki menuju kawasan wisata Sorbendo untuk berjualan tusuk sate dan anyaman bambu buatannya sendiri.

Dengan langkah pelan, Mbah Suti membawa barang dagangannya yang sederhana. Tak banyak yang ia bawa — hanya beberapa ikat tusuk sate dan anyaman bambu hasil kerja tangan. Namun, dari kesederhanaan itulah tersimpan kisah ketekunan, keikhlasan, dan harga diri yang tinggi.

Mbah Suti sempat mengalami masa sulit ketika tidak diperbolehkan berjualan di beberapa tempat lain. Ia harus berpindah-pindah lokasi untuk mencari tempat yang memperbolehkannya mencari nafkah secara layak. Kini, ia diperbolehkan menetap di sekitar kawasan wisata Sorbendo, meski pengunjung tak selalu ramai.

“Yang penting tidak menggantungkan hidup ke orang lain,” ujar Mbah Suti dengan senyum tulus saat ditemui tim JTV.

Ia biasa duduk menanti pembeli di bawah rindangnya pepohonan. Jika dagangannya tidak habis terjual, ia tetap bersyukur dan pulang dengan ikhlas. Bagi Mbah Suti, yang terpenting bukanlah banyaknya keuntungan, tetapi tetap bisa bekerja dan mandiri, tanpa harus bergantung pada orang lain.

Kisah Mbah Suti menjadi cerminan nilai-nilai kerja keras, ketabahan, dan kesederhanaan. Di tengah keterbatasan, ia terus berjuang dengan penuh keikhlasan, mengajarkan arti sejati dari keteguhan hidup.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *